Minggu, 07 Agustus 2022

Nikmatnya ber-PROSES


Akhirnya ada kesempatan lagi nih buat nulis. Lama banget rasanya nggak bikin Note disini.

Kema

na perginya si Inspirasi ya? hehe

Jujur sebenernya inspirasi itu banyak. Banyaaak banget hal yang mau di share disini. Tapi ya gitu deh... mengalahkan rasa malas atau memerangi diri sendiri itu lebih susah daripada memerangi omelan Boss selagi kerja wkwkwkwkkw

Oke malam ini mumpung ini kepala lagi bener. Mumpung aku belum lupa pelajaran yang aku ambil dari pengalaman bawa barang berat naik kapal kemarin.

Tujuannya selain menjadi inspirasi buat temen-temen yang mengalami hal seperti saya, juga untuk nitip di Facebook. Jaman sekarang kan nulis Buku Diary dah sangat capek lah ya. Lagian kalau nulisnya di Buku Harian ga akan bisa bermanfaat buat orang lain.

23 September 2018 jam 00:35

NAIK TANGGA KAPAL

Mungkin sebelumnya harus share dulu ke Pembaca sekalian. Background Penulis atau Saya yang seorang single parent 1 anak yang dititipkan di kampung di rumah orangtua saya sementara saya bekerja dan mengejar karir di Kota Bekasi . Sejak menitipkan anak di 8 tahun yang lalu saya berkomitment untuk 2 kali dalam sebulan menjenguk anak saya. Puji Tuhan masih setia melakukan rutinitas itu.

Hari ini adalah Sabtu ke sekian schedule saya menjenguk anak. Setelah tengah malam, ketika naik ke kapal tanpa sengaja menemukan sesuatu yang mengingatkan ke diri sendiri.

Teman-teman yang pernah naik kapal Fery pasti sering melihat bahwa untuk naik ke Ruang Penumpang kita harus naik tangga (terutama kapal besar) dan tangganya mmmm lumayan tinggi dan curam. Kadang ada rasa heran mengapa tidak dibuat ada eskalator? tidak semua penumpang adalah orang yang berusia muda dan sehat bukan? bagaimana jika penumpangnya Nenek Kakek yang sepuh yang sulit berjalan? atau orang yang punya cidera kaki? mungkin ini sebagai masukan ya untuk ASDP :)

Anyway pernah enggak saat melihat ke atas tangga dari bawah komentar dalam hari begini "duh banyak amat tangganya, tinggi amat" kemudian mengeluh, ragu akan mampu atau tidaknya??. Pastinya pernah dan langkah menjadi semakin berat bukan?

Sabtu ini tumben sekali saya membawa beban bawaan yang lumayan banyak. Tas ransel dengan banyak katalog jualan, dan trolley cabin yang isinya baju dan juga buku-buku kerja dan peralatan kerja. Berat... asli berat untuk bawa naik. Sempet berfikir begitu juga, "nyampe ga nih ke atas tanpa bantuan orang?" Saya mulai meragukan diri sendiri.

Pada saat itu saya langsung memilih mrubah arah pandangan mata saya. Saya hanya melihat tangga yang saya injak. Tidak terlalu fokus melihat ke arah tujuan yaitu ujung tangga itu. Satu langkah, "eh saya bisa" dua langkah, "eh saya nggak apa apa". Tiga langkah, "eh saya engga keberatan". Langkah ke empat, "eh saya masih kuat' dst... sampai tiba-tiba kok saya udah sampe aja ke lantai atas.

Nah, waktu sampai atas saya senyum sendiri. Pertama saya senang karena ternyata SAYA BERHASIL. Kedua saya mentertawakan diri sendiri yang ternyata selama ini lupa merubah cara pandang. Maksudnya, selama ini saya terlalu FOKUS PADA GOAL dan lupa menikmati rasanya berproses step by step by step by step..... Goal atau arah tujuan itu penting, karena tanpa Goal atau tujuan kita tidaklah tahu arah akan kemana dan tidak tah dimana GARIS FINISHnya. Namun, Fokus pada PROSES adalah hal yang JAUH LEBIH PENTING karena dengan begitu setiap usaha, keringat dan pencapaian akan terasa lebih nikmat dan membanggakan.

Perlu banget ini diterapkan dalam hidup. Bahwa tetaplah hidup itu harus punya TUJUAN jelas, namun jangan takut dan jangan lupa untuk menikmati proses perjalannya.

Buat siapapun yang takut menentukan Goal karena merasa meragukan kemampuan diri sendiri, yukk rubah arah melihatnya. Tetap tentukan tujuan akhirmu, garis finishmu, kemudian fokuslah pada hal hal kecil langkah demi langkah menuju garis finish itu.

Salam,

Lusia Artiningsih

25 September 2018 ditemani suara Noel yang bilang “mama dongengin” :)

 

 Note; tulisan ini repost & edit dari tulisan saya di Facebook Note


 


Jumat, 20 September 2019

Toilet Umum Juga Tempat Belajar Karma

What Goes Around Comes Around
(Gambar IG @Successpictures)

Pernah dengar kan ya istilah Tabur Tuai? Iya kalau bahasa horornya "karma" 

Apa yang kejadian di hidup kita ya itu hasil dari yang kita pernah lakukan juga.. Pastinya ke orang lain mau langsung ataupun tidak langsung.

Contoh...
Pernah nggak, ke Mall atau ke tempat umum lalu pergi ke Toilet Umumnya terus menemukan toilet itu kotor di klosetnya. Ada yang bekas kaki lah.. tissue yang ga dibuang lah.. Sisa air spray yang belepotan lah.. sampai ke hal terjijik...  ? 

Pasti sebel dong ya... 

Nah.  Kalau diingat lagi nih ya.. coba diingat jauhhh ke belakang, pernah nggak kita di toilet umum dan meninggalkan kloset keadaan kotor? Pasti pernah meskipun hanya mungkin ceceran air spray di kloset atau tissue dibuang ke tempatnya. Saya suka gitu jaman dulu.... Berfikir "bodo amat siapa yang pakai next"

Sampaiiiii saya memulai memikirkan dan berempati jadi orang yang memakai toilet setelah saya. Iyess memposisikan jadi orang yang nemu jorok-jorok :) mau ga? 

Well... Alhasil mau di toilet manapun saya selalu membawa tissue sendiri kering maupun basah. Setiap mau pakai saya lap dulu, dan setelah selesai pun saya sangat berusaha membersihkan sampai kering benar-benar kering.

1 kali, 2 kali, 3 kali melakukan hal itu masih dong tetep nemu yang jorok juga hehehe efeknya nggak instan ternyata :) ... Tapi setelah melakukan kebiasaan itu 6bulan 1 tahun baru kerasa... Yeay sekarang lumayan nggak nemu lagi toilet kotor buatku..... masih sih yah 10:1 lah.. 10 bersih 1 nggak bersih.... 

Saya punya keyakinan gini... Bersih itu kan higienis. Bersih itu buat diri sendiri. Kalau kita punya harapan yang baik untuk diri sendiri di lingkungan umum, ya balik lagi apa kebaikan yang sudah kita tanam di lingkungan umum? 

Ini hal simple ya..... Tapi beneran penting... 
What Goes around, comes around..... Mulailah dari diri sendiri.


Cheers

Nikmatnya ber-PROSES

Akhirnya ada kesempatan lagi nih buat nulis. Lama banget rasanya nggak bikin Note disini. Kema na perginya si Inspirasi ya? h...